Daftar Isi
Tanaman air semakin banyak digunakan dalam dekorasi rumah untuk menambah keindahan lingkungan. Dikenal sebagai hidrofit, mereka hidup di tempat yang sangat lembab atau berair, termasuk spesies yang terendam dan mengambang. Ukuran dan keberadaan bunga bisa sangat berbeda, jadi ada baiknya untuk mengetahui detail tentang mereka untuk memilih yang mana yang akan ditanam.
Tanaman air untuk pot
Di antara berbagai tanaman air, ada beberapa yang dapat ditanam di dalam pot. Mereka sangat bagus untuk mereka yang tidak memiliki banyak ruang di rumah tetapi ingin memiliki tanaman air. Berikut adalah 5 spesies dan cara merawatnya:
1. payung cina
Payung Cina ( Cyperus alternifolius Berasal dari Madagaskar, tanaman air ini tumbuh dengan cepat dan banyak digunakan dalam proyek-proyek lansekap.
- Fitur utama: Memiliki batang tegak dan daun hijau yang bersama-sama membentuk roset, dan juga dapat memiliki bunga hijau kekuningan yang sangat kecil di tengah rosetnya.
- Ukuran: Tinggi 0,5 hingga 1,20 meter.
- Paparan sinar matahari: Sinar matahari penuh atau setengah teduh. Namun, jika sinar matahari penuh terlalu kuat, daun dapat terbakar dan merusak kesehatan dan penampilan tanaman.
- Penyiraman: harus sering dilakukan, karena tanah harus selalu lembab.
- Jenis tanah: harus lembab dan kaya akan bahan organik.
- Pemupukan: dapat dilakukan dengan pupuk organik (hewan) atau dengan butiran NPK 10-10-10 yang dilarutkan dalam air.
Meskipun berasal dari Madagaskar, saat ini payung Cina telah menaklukkan berbagai wilayah di dunia. Payung ini menyukai iklim khatulistiwa, tropis, subtropis, dan samudera dan, karena alasan ini, tumbuh dengan baik di Brasil. Lihat contoh cara menanam payung Cina di dalam pot:
Anda bisa melihat betapa mengagumkannya payung Cina, dan itulah sebabnya mengapa payung ini menghadirkan keanggunan yang luar biasa pada pengaturannya. Terlebih lagi, siklus hidup tanaman air ini bersifat abadi, yaitu panjang dan Anda bisa menikmatinya untuk waktu yang lama!
2. nimfa
Nymphet ( Nymphaea ) memberikan bunga yang indah dan menawarkan berbagai pilihan bagi mereka yang ingin menanamnya di rumah, karena ada beberapa spesies tanaman. Yang paling cocok adalah menanamnya di dalam pot, dan kemudian menempatkannya di baskom atau kolam buatan, karena di dalam pot penanamannya lebih mudah dan membatasi pertumbuhan tanaman.
- Fitur utama: Ukuran dan warna bunganya bervariasi sesuai dengan spesiesnya. Yang paling terkenal adalah merah muda, putih dan biru. Nymphaea memiliki bunga dan daun yang mengambang, selalu berwarna hijau, bulat dan memiliki potongan di pangkalnya.
- Ukuran: Diameter 20 hingga 50 sentimeter.
- Paparan sinar matahari: Sinar matahari penuh atau setengah teduh. Bila ditanam di tempat teduh, harus dipastikan terkena sinar matahari setidaknya selama 6 jam sehari.
- Penyiraman: jika akar tidak terendam air, seperti di dalam baskom, penyiraman harus dilakukan sesering mungkin. jika akar terendam air, penting untuk memeriksa kualitas air dari waktu ke waktu.
- Jenis tanah: harus lembab, liat dan kaya akan pupuk.
- Pemupukan: Jika pot ditempatkan di baskom yang lebih besar, Anda harus memindahkannya untuk melakukan pemupukan. Yang paling direkomendasikan adalah menggunakan pupuk air yang dilepaskan secara perlahan.
Bunga-bunga mulai muncul di musim semi dan bertahan hingga musim panas, oleh karena itu dianjurkan untuk mulai menanamnya di awal musim semi. Selain memiliki nimfa di rumah, mereka juga dapat digunakan di acara-acara. Lihat betapa indahnya mereka:
Lihat juga: Kue Pocoyo: 80 inspirasi dari karakter yang menawan iniTidak ada yang bisa menyangkal keindahan nimfa! Jika Anda memiliki ruang yang terang untuk meletakkan pot atau baskom besar di rumah Anda, tanaman ini bisa menjadi tambahan yang bagus untuk mempercantik rumah Anda.
3. singonium
Singonium ( Syngonium angustatum ) secara teknis adalah tanaman darat, tetapi berperilaku seperti tanaman air ketika ditanam di air. Ini sering ditemukan dalam dekorasi berkat daunnya yang menonjol di lingkungan.
- Fitur utama: Bentuk dan tampilan daun (yang berubah seiring pertumbuhannya) adalah ciri yang paling mencolok dari tanaman ini. Daunnya bisa berwarna hijau atau beraneka ragam di bagian sarafnya. Singonium masih memiliki bunga berwarna putih, tetapi pesonanya adalah daun tanaman ini.
- Ukuran: rata-rata setinggi 80 sentimeter.
- Paparan sinar matahari: setengah teduh, karena membutuhkan cahaya, tetapi tidak secara langsung.
- Penyiraman: ketika ditanam di tanah, penyiraman tanaman harus dilakukan secara teratur agar tanah tetap lembab.
- Jenis tanah: lembab, subur dan kaya akan kompos organik (sebaiknya dari tanaman dalam ruangan).
- Pemupukan: Pemupukan dapat dilakukan dengan pupuk organik atau butiran NPK 10-10-10. Pemupukan sebaiknya dilakukan terutama pada musim semi, saat tanaman mulai tumbuh.
Karena singonium tumbuh di tempat semi teduh, maka sangat cocok ditanam di dalam ruangan. Jika Anda tinggal di apartemen, misalnya, ini adalah pilihan yang tepat. Lihatlah dedaunannya dan bagaimana ia dapat mengubah sebuah ruangan:
Singonium memberikan pesona khusus pada lingkungan dalam ruangan. Namun, jika Anda ingin menanamnya di rumah, berhati-hatilah saat menanganinya, karena bersifat racun. Hal ini dapat menyebabkan iritasi pada kulit manusia dan hewan, sehingga sangat ideal untuk menanganinya dengan sarung tangan.
4. ekor kuda
Ekor kuda ( Equisetum hyemale ) adalah tanaman yang ditemukan di tepi danau dan sungai di alam. Tanaman ini berasal dari negara-negara di Amerika, termasuk Brasil, sehingga tumbuh dengan baik di sini. Ini adalah salah satu dari daftar tanaman terestrial dan juga akuatik. Dalam lansekap, tanaman ini sering digunakan di cermin air, taman, dan di sekitar danau buatan.
- Fitur utama: Batang ekor kuda berwarna hijau, berongga dan tegak. Mudah tumbuh, tanaman ini tidak memiliki bunga atau biji. Karena perawatannya yang sederhana dan batangnya yang memberikan keanggunan pada lingkungan, ekor kuda adalah tanaman yang banyak digunakan dalam dekorasi.
- Ukuran: Tinggi 0,30 hingga 2,0 meter, tergantung pada variasi ekor kuda.
- Paparan sinar matahari: sinar matahari penuh, tanaman membutuhkan setidaknya 4 jam sinar matahari sehari.
- Penyiraman: harus sering dilakukan agar tanah selalu lembab.
- Jenis tanah: Bisa dibuat dengan tanah dan kompos organik atau humus cacing.
- Pemupukan: Hal ini dapat dilakukan dengan pupuk organik atau NPK 10-10-10.
Anda bisa menanam tanaman ini di dalam pot atau langsung di tanah. Namun, opsi pertama lebih baik, karena ketika ditanam di tanah, ekor kuda bisa menyerbu ruang tanaman lain. Lihatlah seberapa bagus tampilannya di dalam pot:
Tanaman ini masih dianggap sebagai obat karena karakteristik tertentu, seperti diuretik dan penyembuhan. Namun, sebelum menggunakannya untuk tujuan pengobatan, penting untuk meneliti subjek tersebut. Pastikan bahwa itu sesuai dengan tujuan Anda dan Anda dapat mengkonsumsinya.
5. ubi hitam
Tanaman air terakhir yang kami tanam di dalam pot adalah ubi hitam ( Colocasia esculenta aquatilis Variasi ini ditanam sebagai tanaman air, sehingga sering ditemukan di petak bunga dan tepi danau, serta di dalam pot.
- Fitur utama: Yang paling mencolok dari ubi hitam adalah daunnya yang berbentuk hati dan berwarna keunguan, yang terlahir berwarna hijau, tetapi berubah warna seiring perkembangan tanaman. Daunnya mulai menjadi lebih indah pada musim dingin dan mencapai puncaknya pada musim semi dan musim panas.
- Ukuran: Tinggi 0,70 hingga 2,0 meter.
- Paparan sinar matahari: Sinar matahari penuh agar daunnya menghasilkan warna ungu tua, namun juga tumbuh dengan baik di tempat teduh.
- Penyiraman: harus sering dilakukan agar tanah tidak mengering.
- Jenis tanah: lembab, kaya akan bahan organik, subur dan ringan.
- Pemupukan: dapat dibuat dengan NPK 10-10-10 yang diencerkan dalam air.
Ubi hitam berasal dari Asia, tetapi beradaptasi dengan baik di Brasil karena menyukai iklim tropis, khatulistiwa, dan subtropis. Tanaman ini sangat baik untuk mendekorasi lingkungan, karena memberikan kelezatan dan sorotan pada tempat tersebut berkat bentuk dan warna daunnya. Lihatlah:
Selain merupakan tanaman dengan daun yang indah dan lembut, perawatan ubi hitam juga sederhana. Jika Anda memilih spesies ini untuk dimiliki di rumah, Anda tidak boleh lupa untuk menjaga kelembapan tanah dengan baik.
Tanaman air terapung
Tanaman air terapung adalah tanaman yang mengapung di permukaan air. Mereka sangat populer untuk membuat kolam dan cermin air, tetapi juga dapat dibudidayakan dalam pot besar tergantung pada spesiesnya. Akarnya bisa dipasang atau bebas. Berikut adalah 5 jenis yang bisa Anda miliki di rumah:
6. selada air
Selada air ( Pistia stratiotes Tanaman ini berasal dari Amerika tropis dan juga berasal dari Brasil.
- Fitur utama: Daun tanaman ini berwarna hijau, dengan bentuk seperti selada yang membentuk mawar di bagian tengahnya. Tekstur selada air seperti beludru dan akarnya bergerigi. Tanaman ini memiliki bunga, tetapi tidak cocok untuk dekorasi.
- Ukuran: tinggi hingga 20 sentimeter.
- Paparan sinar matahari: sinar matahari penuh, karena membutuhkan cahaya untuk berkembang.
- Penyiraman: tidak perlu dilakukan, tetapi air yang digunakan untuk budidaya harus bebas dari klorin dan bahan kimia lainnya.
- Jenis tanah: tidak membutuhkannya karena ini adalah tanaman terapung.
- Pemupukan: selada air dapat dipupuk, tetapi selada air berkembang biak dengan cepat, jadi jika Anda tidak memiliki banyak ruang, tidak disarankan untuk sering-sering menggunakan pupuk, karena tanaman ini dapat menjadi gulma.
Selada air dapat ditanam di pot kecil dan besar, air mancur, kolam, dan cermin air. Lihatlah ruang yang Anda miliki di rumah dan jenis budidaya selada air yang paling sesuai dengan lokasi Anda. Lihatlah ide-ide tentang cara memilikinya di rumah Anda:
Tanaman ini mudah tumbuh, Anda hanya perlu membiarkannya di bawah sinar matahari dan menjaga kualitas air. Kemudahan perawatan dan penampilan tanaman ini membuatnya menjadi kesayangan lansekap. Bagaimana jika Anda mempercantik rumah Anda dengan tanaman ini?
7. eceng gondok
Juga dikenal sebagai eceng gondok dan camalote, eceng gondok ( Eichornia crassipes ) adalah tanaman terapung yang terkenal dengan bunganya yang muncul hampir sepanjang tahun. Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan yang beriklim tropis dan menyukai cuaca hangat.
- Fitur utama: Bentuk daunnya dapat bervariasi sesuai dengan spesiesnya, tetapi semua varietas mudah tumbuh. Akar tanaman tetap terendam air, sedangkan bunga dan daunnya tidak.
- Ukuran: Tinggi 15 hingga 80 sentimeter.
- Paparan sinar matahari: matahari penuh.
- Penyiraman: tidak perlu menyiram tanaman, tetapi airnya harus subur dan memiliki pH yang memadai (sekitar 6 dan 7).
- Jenis tanah: tidak diperlukan, karena tanaman ini bersifat apung.
- Pemupukan: Jika tanaman berada di danau buatan dengan ikan, pemupukan yang diperlukan akan dilakukan secara alami. Selain itu, dilarang menggunakan pupuk di tempat-tempat ini, karena dapat meracuni hewan yang hidup bersama teratai.
Untuk menanam tanaman air, pertama-tama Anda bisa menaruhnya di dalam pot jika Anda tidak memiliki ruang yang cukup, kemudian Anda bisa memindahkannya ke kolam tertutup. Ingatlah untuk tidak menaruhnya di tempat yang bisa membuatnya masuk ke sungai, misalnya, atau aliran air karena ia bisa menginvasi sungai tersebut. Lihat ide menanam di rumah:
Jika Anda memiliki kolam kecil di rumah, menanam bunga lili air bisa sangat bermanfaat, karena tanaman ini dapat menghilangkan polutan dari air. Terlebih lagi, ini akan membuat tempat itu jauh lebih mempesona dengan bunganya!
8. Kemenangan yang agung
Banyak orang yang bingung dengan bunga teratai ( Victoria amazonica ) dengan nymphaea, tetapi keduanya adalah tanaman yang berbeda. Keduanya adalah bagian dari keluarga Nymphaeceae Bunga teratai berasal dari lembah Amazon dan merupakan simbol sejati wilayah ini. Bunga ini dapat ditemukan di Brasil, Bolivia, dan Guiana. Budidaya bunga teratai yang indah ini lebih rumit dibandingkan dengan tanaman air lainnya.
Lihat juga: 35 ide lantai luar ruangan untuk rumah Anda- Fitur utama: merupakan tanaman air terbesar di dunia, sehingga harus dibudidayakan di kolam atau tangki dengan kedalaman minimal 90 cm. Daunnya berwarna hijau dan bulat, sedangkan bunganya berwarna putih pada hari pertama, tetapi kemudian berubah menjadi merah muda.
- Ukuran: Sebuah daun bisa mencapai diameter 2,5 meter.
- Paparan sinar matahari: matahari penuh.
- Penyiraman: Tanaman ini dapat tumbuh di air mineral, air alami atau bahkan air hujan.
- Jenis tanah: dasar kolam atau danau harus memiliki tanah lempung yang tidak peduli terhadap senyawa organik.
- Pemupukan: perlu memberikan pupuk ringan dari waktu ke waktu agar teratai dapat berkembang dengan baik.
Bunga Victoria Regia muncul di musim panas dan sayangnya hanya bertahan selama 48 jam, tetapi tanaman ini tetap menawan, lihatlah:
Penting juga untuk diingat bahwa teratai air tidak dapat bertahan pada suhu rendah. Agar dapat berkembang dengan baik, teratai air harus berada di lingkungan dengan suhu minimum 15°C dan suhu air harus berada di antara 28°C dan 32°C.
9. bintang putih
Bintang putih ( Nymphoides indica Tanaman berbunga indah ini berasal dari Asia dan Australia, dan karena ukurannya yang besar, tanaman ini harus ditanam di kolam dangkal yang memiliki kedalaman hingga 30 cm.
- Fitur utama: Bunga-bunga putih kecil dari tanaman ini menarik perhatian dan membuat kolam atau air mancur terlihat lebih lembut. mereka muncul di musim semi dan musim panas. selain itu, tanaman ini juga memiliki daun bulat berwarna hijau dengan potongan di pangkalnya yang menyerupai nymphaea.
- Ukuran: daunnya berdiameter antara 10 hingga 20 sentimeter.
- Paparan sinar matahari: Namun demikian, tanaman akan berkembang lebih baik apabila menerima lebih banyak cahaya.
- Penyiraman: tidak diperlukan, tetapi pH air tempat tanaman tumbuh harus antara 6 dan 8.
- Jenis tanah: tanah di dalam kolam harus subur dan kaya akan bahan organik.
- Pemupukan: Jika ada ikan di dalam kolam, pemupukan akan dilakukan secara alami.
White Star mudah tumbuh, Anda hanya perlu memperhatikan cara menanamnya dan jangan lupa untuk mengubur sebagian rimpang tanamannya, lihatlah betapa indahnya tanaman ini:
Jika Anda memiliki ruang untuk kolam kecil, ini adalah pilihan yang bagus untuk mempercantik rumah Anda!
10. Tanaman mosaik
Berasal dari Brasil dan Venezuela, tanaman mosaik ( Ludwigia sedioides ) sangat ideal untuk kolam dan danau, jadi untuk menanamnya Anda membutuhkan ruang yang cukup besar di rumah. Ini bagus untuk lansekap karena mosaik yang dibentuk daunnya di dalam air.
- Fitur utama: Daunnya kecil-kecil dan saling menyatu seperti mozaik, berbentuk wajik dan memiliki tepi bergerigi, dan warna setiap spesimen dapat bervariasi dari hijau hingga merah muda. Sangat menarik untuk mengamati bagaimana pada siang hari daun-daun tersebut lebih jauh dan pada malam hari mereka saling berdekatan. Pada musim dingin, tanaman mozaik memiliki bunga berwarna kuning.
- Ukuran: Tinggi 10 hingga 30 sentimeter.
- Paparan sinar matahari: sinar matahari penuh, karena membutuhkan setidaknya 12 jam cahaya per hari.
- Penyiraman: tidak diperlukan, tetapi sangat penting untuk menjaga air tempat tanaman berada. pH harus antara 6 dan 7,6 agar tanaman dapat berkembang dengan baik.
- Jenis tanah: harus subur dan kaya akan bahan organik, karena akar tanaman air ini tertancap di dalam tanah.
- Pemupukan: dapat dilakukan dengan kompos organik dan, jika ada ikan di lingkungan tersebut, pemupukan tidak diperlukan.
Keindahan tanaman mosaik memang mempesona. Agar dapat berkembang dengan baik, sebagian batang tanaman perlu dibenamkan ke dalam substrat, karena akarnya sudah tertancap. Lihatlah, betapa indahnya tanaman ini apabila dirawat dengan baik:
Seperti tanaman air lainnya, tanaman ini tumbuh dengan cepat dan dapat menginvasi ruang spesies yang tumbuh di sebelahnya. Oleh karena itu, perawatan harus dilakukan agar tidak mengambil ruang spesies lain jika ada lebih banyak tanaman di danau, air mancur, atau kolam.
Tanaman air untuk akuarium
Setiap akuarium membutuhkan tanaman, baik untuk meningkatkan kualitas tempat, membantu memberi makan ikan, atau sekadar mempercantik kreasi. Namun, Anda harus sangat berhati-hati saat memilih tanaman untuk akuarium. Oleh karena itu, berikut ini adalah 5 spesies yang dapat Anda tanam di akuarium Anda:
11. rumput bebek
Duckweed ( Lemna minor ) tidak menarik banyak perhatian karena penampilannya, tetapi menarik untuk akuarium karena dapat berfungsi sebagai makanan untuk jenis ikan tertentu. Selain itu, duckweed membantu menghilangkan polusi akuarium dan menjaga keseimbangan habitat, karena mengkonsumsi produk limbah seperti amonia.
- Fitur utama: Ini adalah tanaman terapung, sehingga daun hijaunya tetap mengambang di dalam akuarium. Ukurannya sangat kecil, dan dianggap sebagai angiosperma terkecil di dunia.
- Ukuran: rata-rata 5 milimeter.
- Paparan sinar matahari: paparan cahaya harus tinggi agar dapat berfotosintesis dengan baik.
- Penyiraman: tidak diperlukan karena ini adalah tanaman terapung.
- Jenis tanah: juga tidak membutuhkan substrat, karena akarnya bersifat apung.
- Pemupukan: tidak diperlukan, karena tanaman ini tidak peduli dengan kualitas air di lingkungan air.
Meskipun tanaman ini berfungsi sebagai makanan ikan, tanaman ini memiliki prinsip beracun yang mungkin tidak bermanfaat bagi semua spesies ikan. Jadi, Anda harus meneliti dengan baik sebelum menempatkannya di akuarium Anda. Lihatlah seberapa baik tampilannya di lokasi yang sesuai:
Selain itu, lentil air tumbuh sangat cepat. Tidak menjadi masalah jika ada hewan, seperti siput dan ikan, yang memakan tanaman tersebut. Namun, jika tidak ada, budidaya harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menyebar lebih jauh dari yang diinginkan di dalam akuarium.
12. Lumut Jawa
Lumut Jawa ( Taxiphyllum Barbieri ) berasal dari Asia dan, seperti namanya, ditemukan terutama di pulau Jawa. Karena mudah dibudidayakan, ia banyak digunakan dalam akuarium.
- Fitur utama: Tanaman ini tidak memiliki akar, sehingga menyerap nutrisi melalui batang dan daun hijaunya. Tanaman ini digunakan untuk menambah keindahan akuarium, berfungsi sebagai tempat penyimpanan telur ikan, tempat berteduh, dan bahkan makanan bagi hewan. Tanaman ini dapat digunakan sebagai tanaman terapung atau dipasang di atas batang kayu dan bebatuan.
- Ukuran: tinggi hingga 10 sentimeter.
- Paparan sinar matahari: rendah, tetapi membutuhkan sedikit cahaya untuk berfotosintesis.
- Penyiraman: tidak diperlukan, tetapi pH air harus antara 5,5 dan 8,0 agar lumut dapat berkembang dengan baik.
- Jenis tanah: tidak membutuhkan substrat, karena dapat digunakan sebagai tanaman air terapung. Jika Anda tidak ingin menggunakannya seperti ini, dapat juga ditempelkan pada batu atau batang pohon.
- Pemupukan: dapat dilakukan dengan pupuk cair secara teratur, tetapi tidak wajib.
Lumut Jawa sering digunakan pada batu dan batang pohon untuk menambah keindahan akuarium. Caranya, cukup letakkan lumut di tempat yang dipilih dan kencangkan dengan tali pancing. Setelah sekitar satu bulan, tali pancing harus dilepas, karena tanaman sudah menempel. Amati hasilnya di akuarium:
Jika Anda memilih untuk memelihara lumut jawa di akuarium Anda, jangan lupa untuk memangkasnya jika sudah terlalu besar. Ini adalah perawatan utama untuk tanaman air yang mudah tumbuh ini!
13. elodea
Elodea ( Egeria densa ) sangat ideal bagi mereka yang baru mulai merawat akuarium, karena tidak memerlukan banyak perawatan. Selain itu, ini memberi kehidupan pada akuarium dan membuat tempat itu lebih indah!
- Fitur utama: Elodea memiliki daun hijau kecil yang muncul dari tangkainya. Tanaman ini memiliki akar tetap dan tumbuh dengan cepat. Sangat menarik untuk menanamnya di akuarium karena saat tumbuh dengan cepat, ia mengurangi munculnya ganggang dan juga dapat menjadi makanan bagi ikan.
- Ukuran: Tinggi 0,50 hingga 1 meter.
- Paparan sinar matahari: harus terpapar banyak cahaya.
- Penyiraman: Air akuarium harus memiliki pH antara 5,0 dan 9,0.
- Jenis tanah: harus bersifat kapur, kaya akan nutrisi dan mengandung batu kapur.
- Pemupukan: Pemupukan cair dapat dilakukan, tetapi tidak perlu sering dilakukan.
Karena memiliki akar tetap, elodea harus ditanam di dasar akuarium. Hal terbaik yang harus dilakukan adalah menanamnya pada jarak tertentu dari bibit lain agar dapat tumbuh dengan tenang:
Jika Anda memulai akuarium Anda, bagaimana dengan elodea? Selain mencegah munculnya ganggang, ini juga akan membuat akuarium Anda lebih indah.
14. ekor rubah
Berasal dari Amerika Selatan, Kuba dan Florida, ekor rubah ( Cabomba furcata Berbeda dengan elodea, tanaman ini direkomendasikan bagi mereka yang sudah berpengalaman dengan akuarium, karena pembudidayaannya yang rumit.
- Fitur utama: Daunnya yang berwarna merah tampak menonjol dalam akuarium hijau. Budidaya lebih rumit, karena tanaman ini membutuhkan banyak cahaya dan CO2 untuk tumbuh dengan sehat. Dalam kondisi seperti ini, tanaman ini tumbuh dengan cepat.
- Ukuran: dari 30 hingga 80 sentimeter.
- Paparan sinar matahari: paparan cahaya harus tinggi, jika tidak, tanaman tidak akan berkembang dengan baik dan bahkan bisa mati.
- Penyiraman: Air akuarium harus memiliki pH antara 6,0 dan 7,5.
- Jenis tanah: harus subur, karena akar tanaman sudah diperbaiki.
- Pemupukan: harus dilakukan dengan pupuk cair secara teratur.
Untuk menanam buntut rubah, Anda perlu mengubur sebagian batangnya di dalam substrat. Selain itu, agar terlihat indah di akuarium, disarankan untuk menanam setidaknya 3 cabang di tempat yang sama. Lihat bagaimana tanaman ini memperindah akuarium:
Tidak ada yang dapat menyangkal bahwa buntut rubah menonjol di antara tanaman hijau akuarium, bukan? Jika Anda memutuskan untuk memasukkannya ke dalam akuarium, ingatlah bahwa, karena tumbuh dengan cepat, Anda perlu memangkasnya dari waktu ke waktu.
15. Anubia kerdil
Anubia kerdil ( Anubia barteri var. nana Alasan mengapa ikan ini dibudidayakan di tempat seperti ini adalah perawatannya yang sederhana dan penampilannya yang lembut sehingga menambah keindahannya.
- Fitur utama: Berasal dari Afrika, tanaman ini dapat dibudidayakan di substrat akuarium atau di bebatuan dan batang pohon. Daunnya sangat kecil dan menambah keindahan lingkungan. Tumbuh lambat dan biasanya tidak menjadi makanan bagi hewan.
- Ukuran: antara 5 dan 10 sentimeter.
- Paparan sinar matahari: pencahayaan mungkin redup.
- Penyiraman: pH air dapat berkisar antara 5,5 dan 9,0.
- Jenis tanah: Jika ditanam di substrat, penting untuk diingat bahwa rimpang anubia kerdil tidak dapat dikubur di dalam tanah, jika tidak maka akan membusuk.
- Pemupukan: dianjurkan untuk menambahkan CO2 ke akuarium karena tanaman membutuhkannya untuk tumbuh, tetapi tidak perlu menambahkannya secara teratur.
Untuk menanam anubia kerdil pada batang dan bebatuan, cukup gunakan trik yang sama seperti pada lumut jawa, yaitu menempelkannya pada tempat yang telah dipilih dengan garis pemberat, lalu tunggu selama sebulan hingga menempel secara alami pada bebatuan atau batangnya. Lihatlah betapa lucunya tanaman ini di dalam akuarium:
Anubia kerdil juga direkomendasikan untuk aquarists pemula karena hanya membutuhkan sedikit perawatan. Terlepas dari pengalaman Anda, ini pasti akan membuat akuarium Anda lebih indah dan menawan.
15 spesies ini membuktikan bahwa menanam tanaman air di rumah adalah hal yang mungkin dilakukan. Pikirkan tentang ruang yang Anda miliki, waktu yang Anda miliki untuk menanam tanaman, dan tanaman yang paling menyenangkan secara estetika, lalu pilihlah yang paling Anda sukai! Sekarang, bagaimana jika Anda mencari tahu lebih banyak tentang tanaman air untuk mempercantik dekorasi rumah Anda?